7 Mitos Seputar Malam Pertama, Tidak Selalu Ada Pendarahan

                     7 Mitos Seputar Malam Pertama, Tidak Selalu Ada Pendarahan                7 Mitos Seputar Malam Pertama, Tidak Selalu Ada Pendarahan

Hari pernikahan jadi hari paling ditunggu setelah serangkaian persiapan bahwa memakan gendut waktu, biaya lagi energi. Namun satu hal bahwa tidak bisa dilewatkan begitu saja adalah malam terutama atau pengalaman seks kepada terutama kalinya.

Barangkali sebagian orang bentuk bertanya atas mereka bahwa sudah menikah. Ada bahwa bilang malam perdana itu tidak menyenangkan karena dipenuhi rasa ngilu. Ada pula bahwa berkomentar malam perdana jadi malam bahwa penuh rasa canggung karena tidak kenal wajib mulai daripada mana.

Seadilnya pengalaman seks adalah personal lagi berjarak di tiap orang. Namun Anda perlu memastikan deret mitos berikut tidak layak dipercaya lagi.

Berikut tujuh mitos seputar malam pertama.

1. Rasanya sangat menyakitkan

Banyak nan berpendapat bahwa seks menjumpai terpenting kalinya hendak terasa sangat menyakitkan. Namun ini tidak sepenuhnya betul.

Sebagaimana dilansir News18, Anda mungkin hendak merasa tidak nyaman sebatas menurunkan produksi pelumas alami vagina. Saat pelumas tipis, penetrasi jadi menyakitkan.

Seiring 'jam terbang', Anda lagi pasangan akan mulai rileks, produksi pelumas memadai sesampai-sampai rasa tidak nyaman berkurang. Namun jika rasa linu ini tak kunjung pergi, sesukarelanya periksakan diri ke dokter demi mengetahui kondisi yang mendasarinya.

Rasa ngilu saat berhubungan seks bisa mengarah pada kondisi endometriosis, fibroid rahim atau penyakit lain.

2. Bakal ada pendarahan setelah penetrasi

Karena terlintas luber menonton serial porno, luber orang menganggap seks akan pertama kali wujud memicu pendarahan. Pendarahan ini penghabisan selaput dara (hymen) yang robek saat penetrasi. Padahal, tidak semua penetrasi mau memicu pendarahan.

Menurut Teen Vogue, studi menemukan sebanyak 67 persen cewek nan disurvei tidak mengalami pendarahan. Selaput dara merupakan lapisan nan bisa meregang dan robek. Selaput dara nan robek pun tidak selantas disebabkan hubungan seks penetratif.

3. Tidak buat hamil di percobaan pertama

Kaperbahasan, kali prima berhubungan seks tidak akan membuahkan kehamilan. Padahal, kehamilan sangat mungkin terjadi jika ejakulasi berada dalam dalam vagina atau karib liang vagina. Sperma akan mudah masuk selanjutnya siap membuahi sel telur.

Kalau Anda mengiringi pasangan belum merencanakan kehamilan, sangat disarankan untuk menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi paling mudah mengiringi murah yang bisa Anda dapatkan adalah kondom.

4. Orgasme merupakan wajib paling dalam hubungan seks

Siapa melantaskan? Orgasme bukan merupakan barang wajib terdalam seks. Sebagaimana dilansir Huffington Post, seks adalah soal kesenangan dan koneksi. Sebaiknya orgasme dilihat bagaikan bonus dari kesenangan dan keintiman Anda dan pasangan.

Seks segemar membantunya diarahkan sebagai kesenggangan eksplorasi. Anda nantinya bakal melakukannya berkali-kali tapi tiap kesenggangan digunakan kepada menciptakan petualangan mutakhir. Selama itu menyenangkan buat Anda beserta pasangan, tentu tak jadi soal mau seperti apapun caranya.

Simak mitos seputar malam pertama lainnya dengan halaman berikut.

Perempuan mudah orgasme berkali-kali