Mendengar kata ‘buaya’ selama ini di masyarakat Indonesia memiliki konotasi yang negatif yakni perilaku laki-laki yang tidak setia dijuluki dengan julukan buaya darat. Tapi mengapa masyarakat Betawi, justru menjadikannya simbol dalam pernikahan? Bahkan menjadi salah satu hantaran yang wajib pada pesta pernikahan. Berikut filosofi dan makna roti buaya bagi masyarakat Betawi?
Filosofi Roti Buaya
Roti buaya menjadi simbol dalalm pernikahan adat Betawi karena memiliki filosofi tersendiri. Menurut kepercayaan masyarakat Betawi, Roti Buaya melambangkan kehandalan dan kesetiaan. Buaya termasuk hewan yang setia. Buaya jantan tidak akan berpaling ke betina lain, begitu pun sebaliknya. Bahkan buaya jantan akan melindungi sang betina yang hendak bertelur, kemudian sang jantan akan menjaga telur-telur tersebut hingga tiba waktunya bayi-bayi buaya menetas.
Maka tidak heran jika buaya disimbolkan sebagai dan kesetiaaan pada roti buaya dalam pernikahan adat Betawi. selain itu roti buaya juga melambangkan kesabaran dan kestabilan ekonomi. Karen buaya secara tradisional dianggap bersifat sabar dalam menunggu mangsa.
Dalam pernikahan adat Betawi, biasanya pasangan mempelai pria membawa sepasang roti buaya. Roti yang lebih kecil diilambangkan sebagai buaya betina. Tentu memiliki arti tersendiri. Keberadaan si kecil mencerminkan kesetiaan pasangan mempelai pria kepada pasangan mempelai wanita.
Dahulu Tidak Terbuat Dari Roti
Tahukah kamu bahwa dahulu simbol buaya ini tidak dibuat dari roti? Masyarakat Betawi dahulunya, membuat bentuk buaya dari anyaman daun kelapa. Lalu ketika industi pabrik roti mulai ada di Indonesia sekitar akhir abad ke-17 dan ke-18, bentuk buaya pun mulai dibuat menggunakan roti.
Saat itu roti buaya yang terbuat dari roti tawar dan tanpa rasa pun, roti tersebut tidak boleh dimakan. Roti buaya hanya dijadikan simbol dan pajangan saja.
Barulah sekitar abad ke-20an roti tersebut mulai bisa dimakan setelah menuai protes dari masyarakat yang menganggap hal tersebut mubazir. Sejak itulah para pembuat roti mengakalinya dengan membuat roti buaya manis yang bisa dimakan.
FILOSOFI ROTI BUAYA YANG MENJADI SIMBOL KESETIAAN
