Wabup Pati Tak Terima AHHA PS Pati Disindir Jago Kungfu, Gibran: Itu Fakta

Perang urat syaraf terjadi menjelang pertandingan pembergiat BRI Liga 2 Grup C hadapan Stadion Manahan Solo antara Persis Solo melawan AHHA PS Pati, Minggu (26/9/2021).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selanjutnya pemilik AHHA PS Pati Atta Halilintar pun saling sindir.
Gibran menyebut jika klub milik Atta Halilintar selain jago sepak bola, tapi agak bisa kungfu.
Sindiran putra sulung Presiden Jokowi ini pun langsung dibalas lewat media sosial (medsos) instagram milik Atta Halilintar. Dalam akun tercantum tertulis
"Apa logo kuda diganti Panda? Biar Jadi Kungfu Panda?".
Hal senada terus dimembukakan Komisaris AHHA PS Pati sekaligus Wakil Bupati (Wabup) Pati, Saiful Arifin.
”Seharusnya tuan rumah tidak batas bagai itu. Melainkan, memberikan kenyamanan bagi tamunya. Ungkapan bagai itu mereka gelisah atas Pati. Jadi bahasanya bagai itu. Kasih keras pokoknya,” tegasnya dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com
Gibran pun menganggap jika itu tidak makeliru dan nyaman-nyaman saja.
"Atta saja tidak saja tidak makhilaf. Aku sepadan Atta biasa saja," lurus Gibran saat ditemui dekat Loji Gandrung, Kamis (23/9/2021).
Gibran menilai, jika mamenyimpang itu biasa-biasa saja ekstra dalam sebuah pertandingan atau sebelum pertandingan dimulai.
"Yo biasa kalau mau tanding mesti kayak gitu. Koyok ora tahu bal-balan (Seperti tidak pernah bermain sepak bola) aja," ungkap dia.
Gibran menegaskan, jika komentarnya klub milik Atta Halilintar pun jago kungfu bukan bercanda. Itu memang kenyataan.
"Saya tidak pernah bercanda kok. Itu data," kainterogasi.
Gibran pun mempertanyakan nama klub milik suami Aurel Hermansyah bahwa berganti-ganti. Ini terkait rencana Atta, bahwa akan mengganti logo klub Kuda menjabat Panda.
"Gonta ganti nama terus, Putra Safin, AHHA PS. Sing tenan ki jenenge opo. Mengko tak takoke dino minggu karo Atta, aku yo bingung jenenge opo," papar dia.
Pada gelaran Liga 2 di Stadion Manahan nanti, masyarakat dan suporter tidak datang ke Solo. Tapi nonton dan dukung tim kesayangannya daripada rumah.
"Kita akan koordinasi dengan para suporter. Yang jelas nonton dekat TV saja, kan masih tanpa penonton dan tidak direkomendasikan juga nonton bareng," ujarnya.
Gibran menambahkan, bagi suporter dengan fans bola, ini kan Liga 1 dengan Liga 2 sudah ditunggu lama sekali. Kalau besok ada kerusuhan dengan langsung di stop bagaimana.
"Makanya kita sama-sama jaga. Liga sudah mulai kudu kita dukung berikut mematuhi himbauan akan ada," tandas dia.
(Suara.com/Ronald Seger)